Jumat, 15 Juni 2012

I LOVE HER BUT I CAN'T (FF/Part2)


Minho pov
            Apa? Gadis itu rin rin? Gadis yg tadi siang siwon ceritakan adalah rin rin? Tubuhku terkulai lemas, saat siwon memanggilku menanyakan kembang api pun aku sama sekali tidak mendengarny hingga akhirnya siwon dan rin rin menghampiriku. Siwon menepukku, membangunkanku dari mimpi burukku yg baru saja mulai. Aku benar2 tidak tahu harus mengatakan apa. Seharusnya malam inilah aku mengutarakan perasaanku kepada rin rin yg sudah kupendam sejk lama namun karena siwon mengajakku malam ini karena ia bilang ia ingin mengutarakan cintanya kpda seorang gadis juga maka aku membatalkan rencana. Aku benar2 menyesal knpa aku menerima tawaran siwon? Seandainya aku menolaknya mungkin saat ini aku sedang bersama rin rin, menyatakan perasaanku sambil memandang bintang yg indah malam ini. Aku ingiin mati saat ini.
            “MINHO!!!!! Apa kau terkejut?” saut siwon sambil menepuk pundak minho. “ah ne, hahaha rin rin wanitanya?” tanya minho bingung. “hahaha iya bagaimana menurutmu?” “hmmmm,, lumayan tidak terlalu buruk” kata minho sambil memandangiku. “apa maksudmu tidak terlalu buruk?” tanya ku sambil ingin memukulnya dngn tasku. “haha bercanda. Yasudh bagaimana acara selanjutnya. Aku kan sudah mengidupkan kembang api dan menjaga tempat ini jadi sekarang aku boleh pulang?” tanya minho sambil memandang kami berdua. “ hmmm,, kau ada janji?” tanyaku. “iya knpa buru2? Kita makan bersama saja” kata siwon. “ah gomawo tapi aku sudah ada janji” kata minho sambil senyum terpaksa. “ janji? Dengan wanitakah?” tanyaku sambil memmandang wajahnya. “ hahhaha, rahasia. Baiklah aku pergi. Selamat bersenang2 ya, aku akan mendukung apapun yg akan kalian lalkukan berdua karena kalian adalah teman baikku yg sngt aku cintai hahalh” kata minho sambil melanglah meninggalkan kami. “MINHO!!!!” saut siwon yg membuat langkah kakinya terhenti. Minho berbalik dan bertanya “wae? Ada yg kurang?” tanya minho. “kau lihat ya dan perhatikan baik2, kumohon jadilah saksinya” kata siwon sambil menggandeng tanganku menuju minho. “saksi apa?” tanyaku bingung. Setelah sampai ketempat minho berdiri, siwon mengelluarkan sesuatu dari kantung jas nya dan berkata, “aku tdk tau apakah ini benar atau salah jika aku mencintai sahabatku sendiri tapi jujur aku juga tdk bsa membohongi perasaanku kpdamu. Aku tidak peduli apa yg akan kau jawab tapi setidaknya aku tdk menyesal dikemudian hari karena tdk mengatakan ini. Jika kau mau menerimaku lebih dari seorang sahabat ambillah cincin ini” kata siwon sambil menatapku tajam. Aku sangat bingung entah mengapoa jantungkupun berdetak sangat kencang, aku melihat minho dan entah mengapa matanya mengatakan aku harus menolak ini tapi hatiku berkata lain, aku ingin seklai mengambil cincin itu dan memakainya di jariku yg manis.
            Aku memutuskan untuk mmengambil cincin itu. Ku lihat wajah siwon yg sumringah namun wajah minho hanya tersenyum sedikit dan kurasa itu sangt terpaksa. “ini” kataku sambil mengembalikan cincinnya kpda siwon. Siwon dan minho terkejut. “kau yg seharusnya memakaikan ke jariku bukan aku yg memakainya sendiri bodoh” kataku sambil memukul kepalanya. Siwon sangat sumringah aku baru melihat dia seperti ini sekarang. Ia memelukku sangat erat, kami sangat gembira malam itu. Kami tidak melihat minho lagi malam itu, itu karena siwon yg babo, ia terus memelukku hingga kami tdk menyadari kapan minho pergi. Aku sedikit merasa bersalah tapi malam itu benar2 istemiwa jadi aku tdk terlalu memikirkannya bsok juga pasti kan bertemu minho lagi haahahh
TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar