Jumat, 15 Juni 2012

I LOVE HER BUT I CAN'T (FF/Part3)


Author pov
            Hari2 mereka sedikit berubah, yg biasanya mereka pergi bertiga sekrang hnya rin rin dan siwon yg sering pergi. Sejak saat itu sikap minho sedikit dingin dengan mereka, mungkin minho tdk mau merasakan sakit yg lebih sakit dari ini jadi ia lebih baik menghindar. Hingga suatu hari iya mengajak rin rin dan siwon untuk bicara. Ia mengatakan akan pindah ke Busan dan menetap disana untuk beberapa tahun karena neneknya sedang sakit. Ia akan melanjutkan kulliahnya di busan dan mencari kerja disana. Dan mungkin akn membangun hidupnya yg baru disana. Siwon dan rin rin sangat terkejut mereka benar2 tdk tahu apa yg harus mereka lakukan untuk mencegah minho pergi.
Dibandara saat minho akan pergi....
            “jangan khawatir aku akan baik2 saja disana jadi tenanglah, aku juga tdk akan melupakakn kalian aku janji” kata minho meyakinkan. “apa kau pergi karena kami sering meninggalkanmu?” tanya ku penuh rasa bersalah. Minho tersenyum dan mengelus kepalaku. “kenapa kau bsa berpikir seperti itu? Mana mungkin aku marah jika kalian kencan, kalian sekarangkan sepasang kekasih haha” kata minho. “kau yakin tdk akan apapa?” tanya siwon. “aku kesana untuk menjaga nenekku yg sedang sakit juga melanjutkan apa yg sudah ku lakukan disini. Tenanglah aku akan baik2 saja. Jika nanti kalian sudah ingin menikah bisakah kalian meminta sesuatu kepada ibuku?” tanya minho. “sesuatu?” tanyaku dan siwon heran. “iya, sesuatu yg mungkin akan menjelaskan sesuatu yg tdk bisa kujelaskan sekarng. Aku sudah bilang dnegan ibuku untuk memberikannya saat kalian menikah nanti, jadi jangn harap kalian bisa mengambilnya sekarang haha” “kau yakin kami akan menikah?” tanyaku sambil menatap siwon. “hmmm aku yakin 100% karena aku melihat ketulusan cinta dimata kalian haha” kata minho. “hahaha kau ini, jika memang benar, kau harus datang ke pesta pernikahan kami dan menyanyikan lagu yg sering kau nyanyikan untukku” kataku. “jika semuanya berjalan lancar. Yasudah aku pergi ya, pesawatnya sdh mau berangkat. Bye !!! SARANGHAE!!!!” kata minho sambil berbalik dan meninggalkan kami.
Author pov
            Hari itu adalah hari terakhir siwon dan juga rin rin melihat minho. Mereka benar2 putus kontak. Sesekali siwon dan rin rin mencba mengirm email kepada minho, dan mereka harus menunggu waktu yg sangat lama untuk mendapat jawabn dri minho. Mereka menyangka kalua minho sekarang sangat sibuk jadi mereka memakluminya. Setelah lulus kuliah, rin rin dan siwon datang kerumah orang tua minho yg masih ada di seoul untuk menaykan alamtanya sekarang tapi ibunnya tdk mau memberitahukan karena minho melarangnya. Mereka berdua benar2 bingung. Mereka jjuga mencoba meminta sesuatu yg dijanjikan minho tapi ibunnya juga menolak akhirnya mereka pulang tanpa mendapatkan apapa. Mereka terus mencoba mengirim email kpda minho unytuk menyakan keadaannya sekarang namun hal itu nihil sekarang minho benar2 tdk pernh membalas email mereka walaupun mereka sudah menunggu dalam waktu yg lama. 5 tahun mereka putus kontak dengan minho dan selama itu juga hubungan rin rin dan siwon semakin serius dan benaryg dikatakn minho mereka akan menikah.
            Namun masiih ada yg mengganjal di hati mereka, minho blm tahu soal ini. Seharusnya ia ada disiini dan merasakan kebahagian yyg kami rasakan sekarng. Sehari sebelum hari pernikahan mereka, mereka dtang lagi kerumah orang tuanya minho dan meminta sesuatu yg dititipkan minho kepada ibunya.
            “aku senang, kalian akan menikah besok. Kau akan datang untuk mewakili minho” kata ibunya miinho. “ahjumma, sebenarnya minho bagaimana disana knpa ia sudah tdk pernha menghubungi kami?” tanyaku enasaran. “hmmm, sebentar” kata ibunya minho sambil meninggalkan kami. “ini ambillah dan kalian akan tau apa yg sebenarnya terjadi” kata ibunya minho sambil memberikan kotak kecil kepada rin rin. “kuharap kalian bsa mengerti setelah melihat isi kotak ini.” Setelah mendapatkan itu, aku dan siwon pergi ke taman tempat kami bertiga biasa bertemu. Kami membuka kotak itu dan melihat isinya. Ada cincin yg indah, jepit yg lucu dan sebuah surat yg tertulis rapih oleh tangan minho.
            “mengapa ada semua ini?” tanya siwon heran. “entah, cincin ini? Jepit ini? Sepertinya tdk asing untukku” kataku. “apa iya?” “hmmm, ah aku ingat cincin dan jepit ini yg aku lihat saat kita jalan2 dulu. Aku mau membelinya tapi kau sudah membelikanku yg lain dan menarikku pergi dari tokonya jadi aku sempat beli” jelasku. “sini aku mau baca suratnya dulu” tambhku. Dan siwon memberikannya kpdaku.
TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar